Saturday 14 February 2015

Saturday 3 January 2015

5 Mistakes Parents Make with Kids


Tahun Baru biasanya identik dengan resolusi. Yaitu memperbaiki hidup untuk menjadi "lebih baik" dan juga memulai komitmen baru.  Umumnya kita melakukan resolusi dalam kehidupan pribadi, pekerjaan ataupun kehidupan keluarga.

Nah, sebagai orangtua alangkah baiknya kita juga membuat resolusi di tahun yang baru ini.
Untuk mewujudnyatakan resolusi, biasanya kita akan menyusun serangkaian target untuk kita penuhi di tahun yang baru. 
Tetapi resolusi kali ini, biarlah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tanpa sadar sering dilakukan orangtua, namun sangat berdampak pada tumbuh kembang anak.
Well, kita bukanlah orangtua yang sempurna yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi kita bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama ataupun mengulangi kesalahan yang sering dilakukan oleh orangtua pada umumnya.

Berikut ini ada 5 kesalahan orangtua yang perlu disadari dan jangan diulangi :

1.  Membeda-bedakan anak satu dengan lainnya (favoritism).
Terkadang kita tidak menyadari kesalahan itu karena beranggapan sudah mengasihi anak sama rata, padahal sebenarnya tidak. Jika kita merenungkan dengan sadar, ternyata kita lebih sayang kepada anak yang baik-baik dan tidak menyusahkan kita.
Kemudian, kalau marah, kita akan berkata, “Mengapa kamu tidak bisa taat seperti adik/kakakmu?”
Menjadi anak yang dibedakan dengan adik atau kakaknya itu sungguh tidak menyenangkan. Anak akan bertumbuh dengan perasaan tertolak, tidak dikehendaki dan tidak berdaya. Sebagai anak, tentunya ia tidak menginginkan keadaan itu.
Jika kita memelihara cara mendidik anak seperti itu, maka anak akan bertumbuh menjadi anak yang rendah diri.
Read More..

Thursday 1 January 2015

New Year & New ME


Selamat tinggal tahun 2014 !
Selamat datang tahun 2015 !

Yup… itu merupakan sebuah ucapan yang sering dilontarkan orang-orang pada saat hari terakhir, jam terakhir, menit terakhir dan detik terakhir di penghujung tahun.

Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Saatnya menilik kembali bagaimana kita melalui sepanjang tahun ini dan merenungkan apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya di tahun depan. In other words, pergantian tahun adalah saat untuk menyusun daftar resolusi tahun baru.

Resolusi adalah sebuah komitmen yang dibuat oleh seseorang untuk mengubah kebiasaan atau gaya hidupnya supaya lebih baik. Sebetulnya menurut hasil riset, hanya 12% partisipan yang benar-benar melakukan resolusi yang dirancangnya. Setelah 2 atau 3 bulan, kebanyakan orang sudah melupakan resolusinya. Meski begitu, bukan berarti kita tidak perlu menyusun resolusi, karena bagaimana pun juga, orang yang menyusun rencana memiliki peluang 10 kali lebih besar untuk mencapai tujuannya dibandingkan orang yang tidak melakukannya sama sekali !

Berikut adalah tips untuk membuat resolusi kita berhasil di tahun yang baru ini :
Read More..

Thursday 4 December 2014

Tradisi & Museum Kenangan

Anak-anak kita adalah salah satu harta yang Tuhan percayakan kepada orangtua.
Usaha apa yang telah kita lakukan untuk anak-anak kita?
Beberapa hal yang umum diusahakan oleh orangtua adalah perkembangan fisik dan pendidikan. Anak-anak diusahakan mendapat asupan makanan yang bergizi dan mendapat pendidikan yang terbaik. Biasanya pendidikan menjadi fokus yang dipersiapkan dengan matang oleh orangtua. Orangtua sibuk membanting tulang dari pagi hingga malam, dari Senin hingga Sabtu, untuk dapat memenuhi account mereka di bank demi masa depan anak.
Tetapi janganlah lupa, bahwa ada satu bank lagi yang harus kita isi, yaitu “bank memori” anak-anak.

Memori anak-anak kita ibaratnya seperti disk komputer, yang terus-menerus merekam informasi. Ada memori yang akan dihapus dan ada goresan yang tidak akan pernah terhapus dalam pikiran anak-anak kita.

Read More..

Monday 1 December 2014

Bebas dari Kebiasaan Buruk


Saya sudah ikut Tuhan sudah lebih dari 10 tahun. Selama  ini saya merasa sudah mengalami banyak perubahan yang baik dalam hidup saya, khususnya sifat dan karakter saya.
Tetapi  ada satu hal yang masih sulit saya ubah, yaitu saya masih merokok sampai sekarang.
Terus terang merokok adalah kebiasaan saya sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Saya sudah coba untuk  menguranginya, ternyata cuma berhasil beberapa hari saja, rasanya sangat sulit bebas dari kebiasaan ini. Apalagi kalau sedang stress, saya bisa merokok lebih banyak lagi. Saya juga tahu bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan.
Bagaimana ya caranya menghilangkan kebiasaan buruk ini?  Saya tidak mau seumur hidup menjadi perokok.
(Dedy, 40 tahun)

Read More..

Friday 14 November 2014

Tidak ingin seperti Papa


Terus terang pernikahan orangtua saya tidak patut dicontoh. Papa mama selalu bertengkar dan mereka bercerai saat saya remaja. Papa sering mabuk-mabukan, papa sering bicara kasar dan membentak mama serta anak-anak, papa juga suka menyalahkan mama. Saya sedih sekali dengan perceraian mereka, saya tidak ingin hal itu terjadi dalam pernikahan saya.
Nah, saat menikah 3 tahun yang lalu, saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tidak ingin seperti papa. Saya tidak ingin menjadi suami yang suka bicara kasar. Tapi saya sering konflik dengan istri dan tanpa saya sadari saya kog kasar seperti papa? Kemudian jika saya stress, pelarian saya adalah hang out dengan teman-teman dan saya mulai mencicipi minuman beralkohol.
Saya khawatir jika apa yang terjadi dengan papa mama akan terulang kembali dalam pernikahan saya. Apa yang harus saya lakukan?
(Elvin, 36 tahun)

Read More..

Wednesday 15 October 2014

Kekerasan Anak & TV



Sebagai orangtua saya bingung dengan anak kami yang berumur 6 tahun. Mamanya sering dipanggil oleh guru kelas karena dia sering memukul temannya. Kata gurunya, ini disebabkan anak kami terlalu banyak menonton TV.  Anak kami memang senang nonton TV setiap hari.
Yang ingin saya tanyakan, apakah TV dapat mempengaruhi anak sehingga jadi suka memukul temannya? Apa hubungannya antara TV dengan suka memukul?
(Sony, 34 tahun)

Read More..